Larva Ae.aegypti |
Hasil penelitian yang diperoleh dari uji akhir ekstrak heksan biji srikaya terhadap larva Ae.aegypti menunjukkan adanya efek toksik dari ekstrak tersebut. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak heksan biji srikaya maka persentase kematian larva nyamuk Ae.aegypti pun meningkat. Kematian larva pada kontrol negatif dengan persentase 1,7% (hanya 1 ekor pada pengulangan I) tidak bersifat toksik karena tidak mengandung bahan uji ekstrak heksan. Kematian tersebut mungkin disebabkan oleh pengaruh lingkungan berupa suhu, mekanis, kelembaban udara dan makanan. Persentase kontrol tidak berada dalam rentang 5 – 10% sehingga tidak perlu dikoreksi dengan formula Abbot. Apabila persentase kematian diatas 10%, maka penelitian harus diulangi.
Efek larvasida ini disebabkan kandungan senyawa dari biji srikaya. Biji srikaya mengandung senyawa acetogenin, saponin, lemak dan resin.8,9,10 Komponen senyawa acetogenin yang berperan sebagai larvasida adalah annonins atau annonasin. Sebanyak 256 isomer dari senyawa ini telah ditemukan salah satunya yang paling toksik adalah bullatacin.34 Senyawa ini bekerja dengan mempengaruhi rantai respirasi larva. Senyawa ini berperan di langkah akhir transfer elektron pada kompleks I. Ketika kompleks I terhambat sepenuhnya, sel mengalami kegagalan metabolisme oksidatif dan menyebabkan deplesi ATP. Kurangnya energi untuk fungsi seluler mengakibatkan sel nekrosis.32
0 komentar :
Post a Comment